Social Items

ppdb smk pelayaran
SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban Membuka Pendaftaran Calon Taruna-Taruni Baru, Gelombang II Tanpa Tes. Pendaftaran Dibuka 01 - 30 Juli 2020, SPP Gratis, Fasilitas Pendukung Belajar yang Lengkap, Terakreditasi A, Sertifikasi ISO 9001, dan Berpredikat Excelent School. Buruan Daftar...Kuota Terbatas
kapal taruna smk pelayaran tuban

SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban - Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana mengkaji ulang Master Plan Rencana Pengembangan Sistem Keselamatan Lalu Lintas Maritim (MTSDP) sesuai perjanjian bilateral antara Indonesia dan Jepang yang ditandatangani pada tahun 2017 lalu.
Adapun isi perjanjian bilateral tersebut salah satunya menargetkan untuk memodernisasi Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang berlokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubla bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) guna pengembangan dan menyempurnakan sistem keselamatan lalu lintas maritim Indonesia.
Kerjasama diharapkan dapat menghasilkan Masterplan Kenavigasian yang efektif dan efisien, mencakup aspek SBNP, Telekomunikasi pelayaran, penetapaan alur pelayaran, termasuk penyediaan sarana kapal negara kenavigasian.
Menindaklanjuti rencana kaji ulang MTSDP, pihak Kementerian Perhubungan segera melaksanakan studi terhadap upaya pengembangan sistem keselamatan lalu lintas maritim dengan menggandeng ahli serta akademisi.
Direncanakan nantinya keputusan masterplan MTSDP yang telah dikaji ulang Pemerintah bakal ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Workshop Sistem Keselamatan Lalu Lintas Maritim
Baru-baru ini, Ditjen Hubla menggelar Workshop on Maritime Traffic Safety System Development in Indonesia di Jakarta yang dihadiri sebanyak 30 peserta dari perwakilan UPT, Distrik Navigasi, Kedutaan Jepang, JICA, dan stakeholders.
Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla, Basar Antonius pada acara Workshop menegaskan, bahwa seiring pesatnya perkembangan sistem keselamatan lalu lintas laut, maka Indonesia selaku anggota IMO memiliki kewajiban meningkatkan sistem lalu lintas pelayaran.
Tujuan workshop memperkenalkan kepada para stakeholder tentang keselamatan navigasi pelayaran juga teknologi terkini, dengan narasumber dari Direktorat Kenavigasian, Japan Aids to Navigation Association (JANA), dan Tokyo University of Marine Science and Technology. ( dirangkum dari berbagai sumber )

Pemerintah Berencana Kaji Ulang MTSDP

kapal taruna smk pelayaran tuban

SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban - Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana mengkaji ulang Master Plan Rencana Pengembangan Sistem Keselamatan Lalu Lintas Maritim (MTSDP) sesuai perjanjian bilateral antara Indonesia dan Jepang yang ditandatangani pada tahun 2017 lalu.
Adapun isi perjanjian bilateral tersebut salah satunya menargetkan untuk memodernisasi Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang berlokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubla bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) guna pengembangan dan menyempurnakan sistem keselamatan lalu lintas maritim Indonesia.
Kerjasama diharapkan dapat menghasilkan Masterplan Kenavigasian yang efektif dan efisien, mencakup aspek SBNP, Telekomunikasi pelayaran, penetapaan alur pelayaran, termasuk penyediaan sarana kapal negara kenavigasian.
Menindaklanjuti rencana kaji ulang MTSDP, pihak Kementerian Perhubungan segera melaksanakan studi terhadap upaya pengembangan sistem keselamatan lalu lintas maritim dengan menggandeng ahli serta akademisi.
Direncanakan nantinya keputusan masterplan MTSDP yang telah dikaji ulang Pemerintah bakal ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Workshop Sistem Keselamatan Lalu Lintas Maritim
Baru-baru ini, Ditjen Hubla menggelar Workshop on Maritime Traffic Safety System Development in Indonesia di Jakarta yang dihadiri sebanyak 30 peserta dari perwakilan UPT, Distrik Navigasi, Kedutaan Jepang, JICA, dan stakeholders.
Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla, Basar Antonius pada acara Workshop menegaskan, bahwa seiring pesatnya perkembangan sistem keselamatan lalu lintas laut, maka Indonesia selaku anggota IMO memiliki kewajiban meningkatkan sistem lalu lintas pelayaran.
Tujuan workshop memperkenalkan kepada para stakeholder tentang keselamatan navigasi pelayaran juga teknologi terkini, dengan narasumber dari Direktorat Kenavigasian, Japan Aids to Navigation Association (JANA), dan Tokyo University of Marine Science and Technology. ( dirangkum dari berbagai sumber )
berita

Tidak ada komentar

Terimakasih telah berkunjung di Website Resmi SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban

Langganan: Posting Komentar (Atom)